Minggu, 24 Agustus 2014

Perayaan HUT RI ke-69 di Sekolah Eureka National Plus

Pada Tanggal 18 Agustus 2014, suasana merah putih terasa kental di Sekolah Eureka National Plus, Depok Jawa Barat. Di dalam area sekolah dan kelas terdapat banyak hiasan berwarna merah dan putih. Hal ini dikarenakan Sekolah Eureka National Plus ikut menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-69. Murid-murid Sekolah Eureka National Plus pun ikut melakukan upacara bersama guru dan beberapa orang tua murid.

Berbagai kegiatan lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan ini. Lomba-lomba tersebut berjalan dengan lancar dan sangat meriah. MERDEKA!!







Siswa TK dan SD EUREKA NATIONAL PLUS merasakan Indahnya Berbagi di HALAL BI HALAL (Syawal 1435 H)

Posted by deandraraisa

PLAY GROUND KAMBOJA NO 5, DEPOK- Sejumlah siswa EUREKA NATIONAL PLUS terlihat saling bersalaman di halaman sekolah,  mereka mengenakan baju batik, koko dan gamis membentuk antrean di halaman Sekolah.
Jumat, 8 Agustus 2014, Sekolah EUREKA NATIONAL PLUS menyelenggarakan acara Halal Bihalal dan santunan kepada Anak Yatim Piatu dan Dhuafa Yayasan Al-Alif Depok. Acara yang digagas oleh manajemen EUREKA NATIONAL PLUS dan POMG  ini dihadiri oleh yang Siswa, guru dan staf serta orang tua murid. Laiknya acara halal bihalal, semua Keluarga Besar Sekolah EUREKA NATIONAL PLUS larut dalam suasana kebersamaan dan kekeluargaan.
Acara halal bihalal ini dimeriahkan oleh penampilan seni siswa TK dan SD Sekolah EUREKA NATIONAL PLUS.
Dimulai dari pembacaan ayat kursi Al-Qur’an oleh siswa Laura (grade 5), tausiyah dari Ustad Syarifuddin, S.PdI, santunan anak yatim dan sambutan-sambutan.  Sejumlah penampilan  seni budaya yang ditampilkan siswa SD dan TK nampak  sangat lucu dan kreatif
Di antaranya adalah pertunjukkan angklung, gerak dan tari Kepompong, menyanyikan lagu bahasa Inggris “Edelweis”, tarian kuda lumping.
Acara diakhiri dengan pemberian bingkisan dari siswa TK dan SD Eureka National Plus kepada Anak Yatim Piatu dan Dhuafa Yayasan Al-Alif Depok.
Acara ini, mampu menghibur anak-anak Yatim Piatu dan Dhuafa Yayasan Al-Alif Depok, siswa-siswi, orang tua dan Guru.

“Kebiasaan berbagi haruslah dimulai sejak dini, Ayah dan Bunda dapat mengajak anak-anak untuk lebih perhatian kepada mereka yang kurang beruntung. Membagi bukan berarti memberikan barang yang tidak disukai namun akan lebih baik memberi sesuatu yang kita sayangi, nah nilainya sangat tinggi dimata Tuhan. Dengan membiasakan anak untuk tidak pelit dan mau berbagi dengan sesama akan membentuk karakter anak yang memiliki jiwa sosial tinggi dan mengerti konsep sedekah, apa tujuan serta manfaatnya”, ujar Ms. Rosa pimpinan yayasan sekolah Eureka National Plus.





Terimakasih ya Allah karena telah memberi kami rejeki yang lebih, semoga sebagian yang kami sisihkan ini dapat bermanfaat di jalanMu ya ..




Kamis, 14 Agustus 2014

EUREKA NATIONAL PLUS SCHOOL
Masih menerima siswa baru atau pindahan untuk tahun ajaran 2014-2015
Grow Together
Jl. Kamboja No. 5 Depok
Telp/Fax : 021-7520324
Marketing : Ms. Bonita (08568767602)
Visit us at www.sekolaheurekanationalplus.blogspot.com
Visi : 
Mencerdaskan anak bangsa Indonesia untuk dapat bersaing dengan dunia Internasional
Misi:
Mencerdaskan intelektual, emosi dan spiritual
Profil siswa:
Mandiri, inovatif, komunikatif, percaya diri, berwawasan luas, berprinsip teguh, berempati, berpikiran terbuka, seimbang dalam ilmu dan prilaku, bersifat reflektif. Hormat, kerjasama, berkomitmen, ingin tahu yang positif, toleransi yang tinggi, menghargai, berintegritas, kreatif dan antusias.
Sikap siswa :
Mengasihi, bersuka cita/gembira, damai, kesabaran, kemurahan, kesetiaan, lemah lembut, penguasaan diri


Facility :
·      Music Room
·      Play Ground
·      Computer Lab
·      Kitchen
·      Outdoor Learning
·      Air conditioned classroom
·      Library
·      Small class
 Programs
·      Toddler (age 1,5 – 3 years old)
·      Playgroup (age 3 – 4 years old)
·      Kindergarten (age 4-6 years old)
·      Elementary (grade 1-6)
Curriculum
Toddler, Playgroup, and Kindergarten à American Curriculum
Elementary à Singapore and Diknas Curriculum

Learning Area for Toddler, Playgroup, and Kindergarten
·      read, write languange, art, fine motor skill, gross motor skill, math, science, social study
·      practical life activity, music and art, religion,and other enriching experience
Extracurricular Activity :
English, Mandarin, Japanese languange, Art, Music, manga, traditional dance, Boy Scout.

















Siswa sekolah eureka national plus
Belajar tentang hewan dan tumbuhan di D’kandang
Selasa, 12 Agustus 2014
Pk. 09.00 – 13.00

Post by deandraraisa
Bagi anak-anak sekolah eureka national plus saat ini jarang merasakan aroma pedesaan. Aroma sedap ini kini telah hilang dari wajah perkotaan. Namun anak-anak sekolah eureka national plus tak perlu jauh-jauh mencari nuansa tersebut.
D’Kandang Farm menawarkan wajah perdesaan di tengah kota yang menjadi alternatif untuk menghilangkan kejenuhan dan bisa menjadi pilihan orang tua sebagai One Stop Edutainment kepada anak-anak di Kota Depok. D’kandang buka mulai pukul 8.00 hingga 15.00 WIB.
Suasana yang sangat natural seperti di pedesaan sebenarnya, anak-anak sekolah eureka national plus bisa lebih dekat dengan alam.
D’kandang memberikan wisata yang menyenangkan, tidak hanya menyegarkan pikiran tetapi juga memberikan pendidikan, khususnya kepada anak-anak.
Berada d atas tanah seluas 800 meter persegi yang terletak di Pasir Putih, Sawangan, Depok. Para siswa TK dan SD yang berkunjung akan diajarkan proses berkebun mulai dari menyiangi benih, hingga proses panen.
Anak-anak sekolah eureka national plus juga diajarkan bagaimana tanaman itu bisa sampai di atas meja makan mereka, mulai dari menanam benih, memelihara, memanen hingga memasak, diharapkan dengan memberikan pembelajaran dan pengetahuan seperti itu  anak bisa lebih menghargai petani dan apa yang mereka makan, itu membentuk karakter yang luar biasa sekali.
Tersedia lahan yang telah ditanami berbagai sayuran seperti kol, kacang panjang, tomat, belimbing Dewa hingga jambu kristal. Selain itu D’Kandang Farm juga terdapat hewan ternak mulai dari kambing hingga sapi. Anak-anak sekolah eureka national plus dapat belajar cara memerah sapi.
Tanaman sayur, tanaman hias di D’kandang bekerja sama dengan IPB untuk teman konsultasi dan pengadaan benih dan tanaman buah. Di sini juga bisa melihat langsung cara pengolahan susu yang aman dan tanpa bahan pengawet, dan memberikan susu untuk anak-anak kambing dan hewan ternak.
Tidak hanya itu, D’Kandang Farm juga menawarkan wahana lain seperti Deldom yaitu delman yang ditarik menggunakan domba, arum jeram yang berjarak tempuh hingga 20 menit.

Tiket masuk yang ditawarkan pun masih terjangkau untuk kantong kita. Dengan uang 50 ribu rupiah anda sudah bisa masuk D’Kandang Farm dan bisa menikmati paket wisata edukasi.


























Mendidik anak dengan hati
di Sekolah Eureka National Plus


Teachers should be the center controller of student education. The presence of teachers is not only to transmit 
knowledge and fill in the students‘ brain. Their presence should be thorough as the figures giving affection to the 
students. Education can only be accomplished if teachers come with heart filled of knowledge and affection. 
Educating through heart means strategies and methods based upon teacher-self identification as the blossom figures 
having correct comprehension to their students. Their presence is not to be admired, to seek their mistakes or create 
fear but to give heart, knowledge, and affection. Educating through heart – at least, deals with the education process 
accomplished by comprehending the characteristics of student brains, giving attention, and revitalizing the student 
unique intelligence originating from observing efforts of students‘ heart energy. Educating through heart can only be 
done by teachers having ‗‘gold heart‘‘, or vice versa, through heart education strategy, teachers will have ‗‘the gold 
heart‘; the heart giving birth students having ‗‘the gold heart‘‘ too

post by deandraraisa

Guru yang Tidak Punya Hati
Sebagai guru, siswa atau mantan siswa, kita akrab dengan kalimat yang sering diucapkan
seorang guru saat mereka akan memulai pelajaran,
“Ayo anak-anak, perhatikan. Jangan ramai sendiri. Kalau kalian sudah duduk di dalam kelas, artinya kalian sudah siap mengikuti pelajaran. Duduk yang tegak, tangan di atas meja, pandangan ke depan. Tidak boleh tengok kanan-kiri. Satu-satunya orang yang harus kamu dengar dan kamu lihat adalah  pak Guru. Anggap teman disampingmu tidak ada.”
Kalau kita mencermati, ketika guru mengucapkan kalimat ―Ayo anak-anak perhatikan!,
maka saat itu guru seperti sedang mencari perhatian siswa (baca: caper). Apakah nasib guru sudah sangat memprihatinkan karena ―kurang perhatian‘, sehingga mereka harus ―mencari perhatian
Kehadiran guru mestinya bukan mencari perhatian, namun memberi perhatian. Benarkah
siswa yang masuk ke kelas adalah pribadi-pribadi yang memang sudah siap untuk belajar.
Benarkah sebelum mereka sampai di ruang kelas kita, fikiran mereka tertutup dari informasi luar, sehingga dalam fikirannya tidak ada masalah yang mengganjal.
Selama ini, belum banyak guru yang memulai pelajaran dengan menanyakan kabar siswa.
Sudahkan kita bertanya tentang kesehatan siswa, kesehatan orang tua mereka. Apakah aneh jika sebelum masuk pada pelajaran, guru mengajak siswa di kelas itu untuk berdoa bersama, karena ada salah satu siswa atau orang tua salah satu siswa di kelas itu yang sedang sakit.
Ibarat memberi pelajaran sebagai tugas mulia guru seperti memberi makan, maka dapat
dikatakan bahwa makanan penting, makan juga penting, namun yang lebih penting adalah
menyadari kondisi manusia yang akan makan makanan tersebut. Bagaimana mungkin makanan dapat dinikmati jika manusianya sedang sakit. Begitu juga dalam aktivitas belajar mengajar di sekolah, pelajaran penting, belajar penting. Namun yang lebih penting adalah memahami kondisi manusia yang akan menerima pelajaran dan belajar.
Kata ―memperhatikan, berasal dari kata dasar ―HATI, sehingga memperhatikan
sebenarnya mempunyai makna ‗memberikan HATI‘. Ada ungkapan indah yang bisa dibuktikan kebenarannya, terutama bagi guru yang menginginkan setiap siswanya dapat tersenyum bahagia, karena telah terbebas dari masalah. Ungkapan itu adalah:
BERIKAN HATIMU, AKAN DATANG JAWABAN MASALAH YANG DIHADAPI
SISWAMU